Jumat, 13 Januari 2012

Konsep Nutrisi | Nutrisi Untuk Penyembuhan Luka

A.  Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah subtansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas : www.radartimika.com).
B.  Nutrisi Untuk Penyembuhan Luka
Kebutuhan nutrisi post sirkumsisi akan mengalami peningkatan. Nutrisi post sirkumsisi dibutuhkan untuk mempercepat prosos penyembuhan luka. Nutrisi yang diperlukan sebagai berikut :
1)      Protein
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan bakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur. Anak post sirkumsisi memerlukan 20 gram protein di atas kebutuhan normal. Protein sebagai pembentuk enegi setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Dan orang yang mengalami trauma (perlukaan) maka jumlah kebutuhan proteinnya sekitar 1,2-2 g/kg/hari (Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas : www.radartimika.com).
Berdasarkan sumbernya, protein diklasifikasi menjadi protein nabati dan protein hewani. Metabolisme protein dimulai dari protein dalam makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas selulosa, yang tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan kita, sehingga daya cerna sumber protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein hewani (Achmad Djaeni, 2004: 59).
Memasak makanan dengan memanaskannya akan merusak dan memecahkan dinding sel tersebut, sehingga protein yang terdapat dalam sel menjadi terbuka dan dapat dicapai oleh cairan pencernaan saluran gastrointestinal. Protein yang diserap oleh dinding usus, menuju vena porta lalu hati, hati diatur dalam sirkulasi darah umum lalu dialirkan ke seluruh jaringan tubuh. Asam amino ini terutama diperlukan untuk pembentukan jaringan baru atau mengganti yang aus (usang).
Tabel 2.1 Kandungan Protein pada makanan untuk proses penyembuhan luka sirkumsisi

Bahan Makanan
Berat (gr)
Ukuran
Ikan
Ikan teri
Ayam tanpa kulit
Daging sapi
Telor ayam
40
20
40
35
55
1 potong sedang
1 sendok makan
1 potong sedang
1 potong sedang
1 butir
         Sumber : http://viramedika.blogspot.com/2009/04/
2)      Kalori
Menurut  (http://www.tanya dokteranda.com), nutrisi yang juga dibutuhkan setelah sirkumsisi adalah kalori, kalori ini biasanya banyak terdapat pada makanan karbohidrat seperti nasi singkong, kentang, susu dan lainnya, kalori sangat diperlukan untuk mengembalikan energi setelah sirkumsisi sehingga luka sirkumsisi cepat sembuh. Untuk menghitung kebutuhan kalori (kalori yang Anda butuhkan untuk kegiatan sehari-hari) dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
LAKI-LAKI = 66 + (13.7 x BB) + (5 x TB) – (6.8 x U)
WANITA = 65.5 + (9.6 x BB) + (1.7 x TB) – (4.7 x U)
Keterangan:
BB = Berat Badan ideal (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur (tahun)

Tabel 2.2 Kandungan kalori pada makanan untuk proses penyembuhan luka

Bahan Makanan
Berat  (gr)
Ukuran
Nasi
200
1 gelas kecil
Roti putih
70
3 potong kecil
Singkong
120
1 potong sedang
Kentang
210
2 buah sedang
Makaroni
50
½ gelas kecil
                  Sumber: http://www.tanyadokteranda.com
3)      Cairan
Nutrisi lain yang dibutuhkan setelah sirkumsisi adalah asupan cairan, yang merupakan media tempat semua proses metabolisme berlangsung. Fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Dianjurkan untuk anak post sirkumsisi minum 2-3 Liter ciran, lebih baik dalam bentuk air putih, susu dan jus buah bukan minuman ringan (Achmad Djaeni, 2004: 172).
4)      Vitamin
Vitamin C sangat diperlukan dalam proses penyembuhan luka, dalam hal ini adalah perlukaan sirkumsisi. Vitamin C bersifat alamiah yaitu sebagai antioksidan, dan sangat berperan serta di dalam proses metabolisme yang berlangsung di dalam tubuh. Vitamin C diperlukan untuk pembentukan kolagen dan biasanya kebutuhan vitamin C bagi penyembuhan luka yang optimal berkisar antara 500-1000 mg/hari. Vitamin C ini bisa didapatkan dari sayur-sayuran dan buah-buahan segar. Buah-buahan mudah makin banyak vitaminnya dibanding dengan yang lebih tua dan buah yang mengandung vitamin C tidak selalu berwarna kuning  (Achmad Djaeni, 2004: 131).
Vitamin ini mudah larut dalam air sehingga bila vitamin yang dikonsumsi melebihi yang dibutuhkan, kelebihan tersebut akan dibuang dalam urine. Karena tidak disimpan dalam tubuh, vitamin C sebaiknya dikonsumsi setiap hari.
Tabel 2.3 Kandungan Vitamin C pada buah
Buah
Kandungan Vitamin C (gr/100gr)
Jambu biji
Kelengkeng
Papaya
Jeruk
Melon
Anggur
Jeruk mandarin
Sukun
Mangga
Nanas
Pisang
Alpukat
183
84
62
53
42
34
31
29
28
15
9
8

Leave a Reply

 
 

Hair Styles

Followers

About Me